Senin, 08 Januari 2018

Aktivis Senior: Tingkah “Konyol” Jokowi Buat Nasib Bangsa Semakin Terperosok

Aktifis Senior: Tingkah “Konyol” Jokowi Buat Nasib Bangsa Semakin Terperosok
GaungRakyat - Untuk tujuan pencitraan dalam meraih popularitas, sebagai pemimpin, Presiden Joko Widodo justru tampil ‘anti mainstream’ dengan menjadi trendsetter “kekonyolan”. Padahal, perilaku konyol pemimpin justru akan semakin menambah nasib bangsa semakin terperosok.

Peringatan itu disampaikan aktivis Petisi 28 Haris Rusli Moti (05/01). “Tak disadari ternyata perilaku konyol para pemimpin tersebut menambah terperosok nasib bangsa ini ke dalam liang gelap yang dikuasai kuasa kegelapan,” tegas Haris.

Menurut Haris, perilaku “konyol” Jokowi tersebut mengingatkan petuah “zaman edan” yang pernah disampaikan oleh pujangga Ronggowarsito. “Petuah itu kini makin terasa lebih asin di tengah kehidupan zaman now yang makin berasa tawar,” papar Haris.

Haris mengingatkan, biasanya komoditi utama seorang Presiden itu adalah gagasan dan keteladanan nilai-nilai. Namun, di negeri ini, dengan kekonyolan dapat menjadi metode pencitraan yang sangat efektif.

Kata Haris, seorang Presiden adalah pemimpin bagi sebuah bangsa dan negara. Tugas utamanya seorang Presiden itu bukan hanya membangun hal-hal yang bersifat material dan lahiriah seperti jalan tol, jembatan, dan lainnya.

“Justru aspek yang jauh lebih penting untuk dibangun oleh seorang Presiden itu adalah aspek batiniah atau ruhaniah atau akhlak dari bangsa tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya, gaya pakaian Presiden Joko Widodo saat meresmikan pengoperasian Kereta Bandara Soekarno-Hatta menjadi polemik. Pasalnya, Jokowi hanya mengenakan kaos berwarna merah dan sepatu kets. [itj]

Author:

0 komentar: